Pendahuluan
Pernah dengar cerita bisnis yang sudah bayar mahal untuk website, tapi hasilnya malah bikin pusing? Desainnya asal, loading lama, bahkan kadang hilang begitu saja. Masalah seperti ini mungkin juga terjadi di kota besar seperti di Jakarta, Bandung, solo sampai Yogyakarta.
Padahal, website itu ibarat toko utama di dunia digital. Kalau tampilannya ngasal saja atau tidak dikelola dengan benar, calon pelanggan bisa langsung pergi tanpa sempat mengenal bisnis Anda.
Sebelum terburu-buru transfer uang ke penyedia jasa, ada baiknya Anda berhenti sejenak. Tanyakan delapan hal penting ini terlebih dulu — supaya website Anda bukan sekadar “ada”, tapi benar-benar bisa jadi aset bisnis yang bekerja untuk Anda.
1. Siapa yang benar-benar akan mengerjakan website saya?
Jangan hanya lihat logo perusahaannya. Coba tanya, siapa orang di balik proyek Anda? Siapa yang mendesain, siapa yang koding, dan siapa yang akan memantau hasil akhirnya?
Jasa profesional — entah itu di Bandung , Semarang, Medan atau Surabaya — tidak akan menutupi hal ini. Mereka bangga menunjukkan timnya dan cara kerja mereka. Kalau jawabannya berputar-putar atau terasa “disembunyikan”, Anda sudah punya alasan kuat untuk waspada.
2. Apakah portofolio mereka nyambung dengan bidang saya?
Setiap bisnis punya karakter sendiri. Website untuk toko baju tentu beda pendekatannya dengan website untuk konsultan hukum. Karena itu, lihat apakah penyedia jasa punya pengalaman di bidang yang mirip dengan Anda.
Misalnya, Anda punya usaha kuliner di Bandung — idealnya mereka sudah pernah membuat website restoran atau kafe. Kalau mereka bisa menunjukkan hasil yang relevan dan berfungsi dengan baik di dunia nyata, besar kemungkinan Anda akan puas juga.
3. Apakah harga yang mereka tawarkan masuk akal dan transparan?
Harga murah kadang menggoda, tapi sering juga jadi jebakan. Banyak klien yang awalnya tertarik karena “cuma segini kok”, lalu baru sadar bahwa domain, hosting, bahkan revisi kecil pun ternyata belum termasuk.
Penyedia jasa yang bisa dipercaya — baik di Jakarta maupun Surabaya — biasanya terbuka dari awal. Mereka jelaskan apa saja yang Anda dapatkan, berapa revisi yang termasuk, dan biaya tambahan kalau ada permintaan khusus. Intinya: tidak ada kejutan di akhir.
4. Apakah saya mendapat akses penuh ke website saya sendiri?
Kedengarannya sepele, tapi ini salah satu poin paling penting. Banyak pemilik bisnis tidak menyadari bahwa mereka tidak punya akses ke admin website-nya sendiri — username dan password semua dipegang pihak pembuat.
Kalau itu terjadi, Anda sebenarnya tidak benar-benar memiliki website Anda. Jasa yang profesional akan memastikan Anda punya kendali penuh, baik di WordPress, maupun domain. Di mana pun Anda berada — Bandung, Yogyakarta, atau Jakarta — pastikan Anda yang pegang kuncinya.
5. Apakah mereka paham SEO dan kecepatan website?
Desain yang indah tidak banyak berarti kalau website-nya lambat atau sulit ditemukan di Google. Karena itu, jangan ragu bertanya: apakah website Anda nanti sudah dioptimalkan untuk SEO dan kecepatan?
Tim yang serius akan membahas hal-hal seperti struktur heading, ukuran gambar, hingga performa mobile. Kalau mereka menjawab “nanti bisa diatur belakangan”, itu sinyal bahwa SEO bukan prioritas mereka — dan itu berbahaya dalam jangka panjang.
6. Bagaimana aturan revisi dan garansinya?
Website bukan produk sekali cetak. Kadang setelah melihat versi awal, Anda ingin ubah warna, menyesuaikan layout, atau menambah bagian tertentu — itu hal yang wajar. Tapi seberapa fleksibel jasa tersebut dalam menghadapi revisi?
Banyak penyedia di Bandung dan Yogyakarta memberi garansi perbaikan dan dukungan beberapa minggu setelah website live. Itu bentuk komitmen. Kalau penyedia jasa Anda malah menghindar setelah proyek selesai, itu bukan tanda profesionalitas.
7. Apakah mereka siap membantu setelah website selesai?
Salah satu kesalahan paling sering terjadi adalah menganggap website selesai berarti pekerjaan berakhir. Padahal, justru di situlah perjalanan dimulai.
Website perlu backup, update, dan pemeliharaan berkala. Idealnya, penyedia jasa juga menawarkan paket maintenance atau support jangka panjang. Baik Anda menjalankan bisnis kecil di Surabaya atau startup di Jakarta, punya tim yang siap membantu di belakang layar itu penting banget.
8. Bagaimana cara mereka berkomunikasi?
Dari cara mereka menjawab pesan Anda saja, sering kali sudah bisa ditebak kualitas kerjanya. Apakah mereka cepat tanggap? Apakah penjelasannya mudah dimengerti? Apakah mereka benar-benar mendengarkan, bukan hanya ingin cepat closing?
Penyedia jasa yang komunikatif biasanya juga rapi dalam manajemen proyek. Mereka tahu cara menjaga tempo kerja, memberi update, dan menghargai waktu Anda. Itu hal kecil, tapi justru itulah pembeda antara vendor biasa dan mitra yang bisa diandalkan.
Kesimpulan: Pilih yang jujur, bukan yang sekadar murah
Website bukan sekadar formalitas. Ia adalah aset yang bisa bekerja untuk Anda — 24 jam sehari, tanpa lelah. Karena itu, jangan memilih jasa website hanya karena harga atau tampilan.
Entah Anda berada di Bandung, Jakarta, Surabaya, atau Yogyakarta — prinsipnya sama: pilih tim yang transparan, punya tanggung jawab, dan mengutamakan hasil jangka panjang. Website bagus bukan yang “cepat jadi”, tapi yang berumur panjang dan mudah dikembangkan.




